Senin, 26 Oktober 2020

Kelompok_Kelompok Sosial

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Walau banyak cerita tentang orang-orang yang hidup terisolasi, namun pada akhirnya selalu tidak sendirian, bahkan Adam pun akhirnya ada Siti Hawa yang menemani hidupnya. Secara logis tidak pernah ada sebuah cerita tentang seorang manusia yang hidup sendirian jika akhirnya tidak bertemu manusia lainnya, karena manusia yang menjumpailah yang kemudian akan bercerita kepada orang lainnya lagi dan demikian seterusnya hingga cerita itu sampai ke telinga kita.

Jika kita perhatikan, tidak ada manusia yang mampu hidup sendirian. Manusia memerlukan orang lain dalam hidupnya. Tetapi tidak demikian dengan hewan, banyak hewan yang mampu hidup sendiri. Bahkan pada saat ayam masih kecil, sudah mampu mematuk makanannya sendiri tanpa harus disulang oleh induknya. Kehidupan berkelompok pada manusia dan binatang sesungguhnya berhubungan erat dengan kemampuannya dalam mempertahankan hidupnya.

Manusia ternyata tidak dikaruniai alat-alat fisik yang cukup untuk hidup sendiri. Kulit manusia tidak sanggup menahan dinginnya malam dan panasnya siang hari. Sementara itu hewan lebih mampu menahan dingin dan panas itu walaupun tanpa pakaian berupa kain. Unggas memiliki bulu-bulu tebal untuk melindungi tubuhnya dari panas dan dinginnya udara. Sementara itu badak, gajah dan binatang sejenisnya memiliki kulit yang sangat tebal sehingga mampu menahan panas dan dinginnya udara. Manusia tidak memiliki kulit yang tebal, atau bulu lebat sebagai pelindung selayaknya unggas.

Kelebihan manusia adalah dikaruniai otak untuk berpikir sehingga mampu mengatasi permasalahan seperti itu. Dengan otaknya manusia mampu mengatasi panas dan dinginnya udara, bahkan jarak dan waktu pun mampu dikuasai oleh manusia. Manusia mampu menciptakan kendaraan untuk mengatasi jauhnya jarak dan lamanya waktu yang harus ditempuh.

Karena kebutuhan biologisnya khususnya makan, maka mengakibatkan terbentuknya kelompok-kelompok sosial (social group). Akan tetapi, tidak semua orang mampu, atau boleh menjadi anggota suatu kelompok, untuk itu sebuah kelompok memiliki syarat-syarat tertentu seperti:


  1. Kesadaran sebagai anggota kelompok.
  2. Ada hubungan timbal balik.
  3. Adanya faktor yg dimiliki bersama yg mempererat hubungan seperti nasib, tujuan, ideologi yang sama, dan lain-lain.
  4. Berstruktur, berkaidah dan memiliki pola yang sama. 
  5. Bersistem dan berproses.


Pendekatan Sosiologis terhadap kelompok-kelompok sosial sangat penting, karena pada kelompok-kelompok manusia akan terjadi tukar menukar pengalaman bahkan kadang-kadang diantara kelompok tersebut saling mempengaruhi dan saling terpengaruh, sehingga disana terjadi perubahan-perubahan walaupun kadang tidak disadari. Hal ini menjadi pembahasan yang sangat penting dalam kajian sosiologi.

Tipe-tipe kelompok:
Klasifikasi tipe kelompok adalah ukuran jumlah atau derajat interaksi sosial atau kepentingan-kepentingan kelompok atau organisasinya atau kombinasi dari ukuran-ukuran tadi. Seorang individu dalam mengikuti kelompok biasanya karena hal-hal tertentu sehingga keanggotaannya bisa memberikan prestise tertentu dan keanggotaannya tidak selalu bersifat sukarela.

1.      In-group : kelompok sosial di mana individu mengidentifikasikan dirinya.
2.      Out-group: kelompok sosial yang diartikan sbg lawan in-group.
3.      Kelompok primer (primary group) atau face to face group merupakan kelompok sosial paling sederhana dimana anggotanya saling mengenal serta ada kerjasama yg erat. (contoh: keluarga, kelompok sepermainan)
4.      Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok terdiri dari banyak orang, yg sifat hubungannya tdk berdasarkan pengenalan scr pribadi dan tdk langgeng. (contoh hubungan kontrak jual beli)
5.      Paguyuban (gameinscaft) merupakan kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yg murni, bersifat alamiah dan kekal. Dasar  hubungan adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin. Misalnya pada RT, RW, kelompok kekeluargaan.
6.      Patembayan (gesselschaft) merupakan ikatan lahir yg bersifat pokok dan biasanya untuk jangka pendek. Bersifat sbg suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh ikatan pedagang, organisasi dalam suatu pabrik dll.
7.      Formal Group adl kelompok yg mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya utk mengatur hubungan antar sesama.
8.      Informal Group adl kelompok yg tdk mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yg pasti kelompok tersebut biasanya terbentuk krn pertemuan yg berulang kali yg di dasari oleh kepentingan dan pengalaman yg sama. Contohnya klik (clique).

Kelompok sosial yg tidak teratur:
         Kerumunan
         Bentuk: formal & ekspresif (direncanakan)
         Sifat: sementara, tdk menyenangkan, keadaan panik, kerumunan penonton, ada fokus perhatian.
         Berlawanan dengan norma hukum
         Publik
         Tidak ada fokus perhatian.
         Bukan merupakan kesatuan
         Interaksi tdk langsung


  1. Masyarakat setempat (community) : setiap masyarakat selalu terikat dengan tempat   tinggalnya, meskipun masyarakat pengembara sekalipun, krn suatu ketika akan kembali ke tempat asalnya. 
  2. Tipe-tipe masyarakat setempat.
  3. Masyarakat pedesaan dan perkotaan.


Sumber: Buku Sosiologi Suatu Pengantar (Soerjono Soekanto 2009)