Proses Sosial
& Interaksi Sosial
Proses-proses
sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila para individu dan
kelompok-kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut
atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya
cara-cara hidup yang telah ada. Atau dengan perkataan lain, proses sosial
diartikan sebagai pengaruh timbal batik antara pelbagai segi kehidupan bersama.
Proses
Interaksi
Berlangsungnya
suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor, antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.
Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun
dalam keadaan tergabung.
Apabila masing-masing
ditinjau secara lebih mendalam, faktor imitasi
misalnya, mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial.
Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk
mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nitai yang berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin pula mengakibatkan
terjadinya hal-hal yang negatif di mana misalnya, yang ditiru adalah
tindakan-tindakan yang menyimpang. Selain itu, imitasi juga dapat melemahkan
atau bahkan mematikan pengembangan daya kreasi seseorang.
Faktor sugesti
berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan
atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak
lain. Jadi proses ini sebenarnya hampir sama dengan imitasi, tetapi
titik-tolaknya berbeda. Berlangsungnya sugesti dapat terjadi karena pihak yang
menerima dilanda oleh emosi, yang menghambat daya berpikirnya secara rasional.
Proses sugesti terjadi
apabila orang yang memberikan pandangan adalah orang yang berwibawa atau mungkin karena sifatnya yang otoriter.
Kiranya mungkin pula bahwa sugesti terjadi oleh sebab yang memberikan pandangan
atau sikap merupakan bagian terbesar dari kelompok yang bersangkutan, atau
masyarakat.
Identifikasi sebenarnya
merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih
mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas
dasar proses ini. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya
(secara tidak sadar), maupun dengan disengaja karena sering kali seseorang
memerlukan ripe-ripe ideal tertentu di dalam proses kehidupannya. Walaupun dapat
berlangsung dengan sendirinya, proses identifikasi berlangsung dalam suatu
keadaan di mana seseorang yang beridentifikasi benar-benar mengenal pihak lain
(yang menjadi idealnya) sehingga pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah yang berlaku
pada pihak lain tadi dapat melembaga. dan bahkan menjiwainya.
Proses
simpati
sebenarnya merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak
lain. Di dalam proses ini perasaan mernegang peranan yang sangat penting,
walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk mernaharni pihak
lain dan untuk bekerja sama dengannya. Inilah perbedaan utamanya dengan identifikasi
yang didorong oleh keinginan untuk belajar dari pihak lain yang dianggap
kedudukannya lebih tinggi dan harus dihormati karena mempunyai'kelebihaii-kelebihan
atau kemampuan-kemampuan tertentu yang patut dijadikan contoh. Proses simpati
akan dapat berkembang di dalam suatu keadaan di mana faktor saling mengerti
terjamin.
Syarat
Interaksi Sosial
Dua syarat terjadinya
interaksi sosial
1.
Adanya kontak sosial
(social
contact), yang dapat berlangsung dalam
tiga bentuk. yaitu antar individu, antar individu dengan kelompok, antar kelompok.
Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.
2.
Adanya komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada
perilaku orang lain, perasaanperasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian
memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Kehidupan
Terasing
Bentuk-Bentuk Interaksi dari Tiga tiga tokoh.
Gillin dan Gillin
Bentuk interaksi
adalah;
1. proses yang
asosiatit (akomodasi, asimilasi dan akulturasi);
2. proses yang
disosiatif (persaingan, pertentangan).
Kimball Young
Bentuk interaksi
adalah;
1. oposisi
(persaingan dan pertentangan);
2. Kerja sama yang
menghasilkan akomodasi;
3. diferensiasi
(tiap individu mempunyai hak dan kewajiban alas dasar perbedaan usia, seks,
dan pekerjaan).
Tomatsu Shibutani
Bentuk interaksi
adalah;
1.
akomodasi
dalam situasi rutin;
2.
ekspresi
pertemuan dan anjuran;
3.
interaksi
strategic dalam pertentangan-pengembangan perilaku massa.
Sumber: Sosiologi Suatu Pengantar (Soerjono Soekanto, 2009)