Asal Kata Kebudayaan
Asal Kata dan Definisi
Kebudayaan
Kata
“kebudayaan” dalam bahasa asing adalah culture, berasal dari Bahasa
Latin colore yang berarti “mengolah, mengerjakan” yang dalam hal ini
adalah mengolah tanah atau bertani. Sehingga culture memiliki arti
“segala daya upaya serta tindakan untuk mengolah tanah atau mengubah alam”.
Peradaban atau civilization
dipakai untuk menyebut bagian atau unsur kebudayaan yang halus, indah dan maju, misalnya kesenian, ilmu
pengetahuan, adat sopan-santun pergaulan, kepandaian menulis dan lain-lain.
Sementara itu civilization menurut Soekanto berkaitan dengan
karsa, di mana manusia memiliki sisi spiritual mengenai cipta, rasa dan karsa.
Sisi spiritual cipta adalah menghasilkan ilmu; rasa menghasilkan kaidah,
kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, dan hukum; dan rasa menghasilkan keindahan.
Soekanto
(2006:150) menterjemahkan pendapat seorang antropolog, yaitu E.B. Tylor (1871)
yang mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan
dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan
sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material
culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar
kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat . (Soekanto,
2006:150)
Koentjaraningrat
(2009:144) mengatakan: “Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”.
Wujud
Kebudayaan
Berdasarkan
pendapat Honigman, Koentjaraningrat merumuskan tiga wujud kebudayaan yaitu:
1. Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan
dan sebagainya.
2. Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam bermasyarakat.
3. Wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Tujuh Unsur
Kebudayaan
1.
Sistem Teknologi
/Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat-alat rumah
tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya);
2.
Sistem Ekonomi/Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
(pertanian peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya);
3.
Sistem kemasyarakatan
(sistem kekerabatan, organisasi politik,
sistem hukum, sistem perkawinan);
4.
Bahasa (Lisan, tertulis
dan isyarat).
5.
Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya),
6.
Sistem pengetahuan:
7.
Religi (sistem kepercayaan).
Kebudayaan
berfungsi untuk mencukupi kebutuhan akan kepuasan manusia.
Kepribadian
Kebudayaan
Theodore M.
Newcomb, mengatakan bahwa kepribadian merupakan organisasi
sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang terhadap perilaku. Kepribadian menunjuk pada organisasi sikap-sikap
seseorang untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus
apabila berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.
Faktor-faktor biologis dapat memengaruhi kepribadian secara langsung.
Misalnya, seorang yang mempunyai badan yang lemah (secara fisik) dapat
mempunyai sifat rendah diri yang besar. Beberapa faktor biologis yang penting
adalah misalnya sistem syaraf, watak seksual, proses pendewasaan, dan juga
kelainan-kelainan biologis. Faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi
kepribadian adalah unsur temperamen, kemampuan belajar, perasaan, keterampilan,
keinginan, dan lain sebagainya.
Tipe-tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi bentuk kepribadian, sebagai
berikut:
1.
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor
kedaerahan.
2.
Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban
dan rural ways of life), contoh : perbedaan antara seorang anak yang
dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa.
3.
Kebudayaan khusus kelas sosial
4.
Kebudayaan khusus atas dasar agama.
5.
Kebudayaan berdasarkan profesi.
Gerak Kebudayaan
Akulturasi
(percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi) dan;
Asimilasi
(percampuran dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan
baru/kebudayaan asli melebur menjadi satu/hilang)
Sumber:
Sosiologi Suatu Pengantar (Soekanto, 2009)